Bunga
matahari (Helianthus annuus L.) adalah tanaman yang enak dipandang
dan mudah perawatannya, karena itu tanaman ini telah lama dikenal di Indonesia
sebagai tanaman hias. Diperkirakan tanaman ini berasal dari Meksiko dan telah
tersebar ke berbagai penjuru dunia. Bunga ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu
jenis untuk hiasan dan jenis untuk makanan. Bunga matahari yang dikembangkan
untuk industri makanan, terbagai menjadi dua kelompok besar yaitu bunga untuk
bahan baku industri minyak (oilseed) dan bunga untuk makanan kecil
(confectionery).
Jenis bunga matahari yang digunakan sebagai bahan baku minyak, mempunyai
kadar minyak yang lebih tinggi dan kulit yang lebih tipis. Di dunia, negara
penghasil biji bunga matahari utama adalah Rusia dan Perancis, sedangkan di
Asia penghasil utamanya adalah Cina dan India. Di negara-negara tersebut biji
bunga matahari umumnya diolah menjadi minyak, tetapi ada juga yang diolah
menjadi makanan dan bahan baku kosmetik.
Bunga
Matahari (Helianthus annuus L.) merupakan tumbuhan semusim dari
suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias
maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar,
biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa
mencapai 30cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari
ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga Matahari juga
memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau
heliotropisme.
1. Klasifikasi Bunga Matahari
Kingdom :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo :
Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus
annuus L
2. Morfologi Bunga matahari
Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan semusim yang berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko),
tinggi 3m sampai 5m tergantung varietasnya. Daun tunggal lebar. Batang biasanya
ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang. Bunga tersusun majemuk.
Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak
besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan
menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam
satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga.
Kepala bunga yang besar
(inflorescence) dengan diameter bunga dapat sampai 30 cm, dengan mahkota
berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan ukuran melintang antara 10 hingga
15 sentimeter, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang
kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Bila dibuahi, bunga-bunga kecil ini
menjadi biji-bijinya yang berwarna hitam bergaris-garis putih itu berkumpul di
dalam cawan. Bila sudah matang, biji-biji ini mudah dilepaskan dari cawannya.
Bunga Matahari dikenal tumbuh ke arah matahari, perilaku ini dikenal dengan
istilah heliotropik. Pada malam hari, bunga itu tertunduk ke bawah.
3. Syarat Tumbuh Bunga Matahari
Bunga matahari
(Helianthus annuus) dapat ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup
mendapat sinar matahari sebagai tanaman hias. Tanaman ini cocok di segala cuaca
tetapi tanaman ini paling subur di daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban
cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga matahari dapat
tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.
Bunga matahari tidak dapat hidup di daerah yang tergenang air. Karena
akar-akarnya akan membusuk.
4. Proses Pembudidayaan Bunga Matahari
Bunga Matahari menyukai
tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini menyukai suasana yang cerah.
Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada tempat dengan iklim
subtropik. Di daerah tropika hasilnya tinggi jika ditanam pada dataran tinggi.
Di daerah beriklim sedang seperti Eropa tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada
musim semi hingga musim gugur dan harus dihindari terkena frost. Kerapatan
tanam biasanya 60000 hingga 70000 tanaman per ha.
1). Pengenalan
Benih.
Pengenalan benih ini merupakan proses awal
yang sangat penting. Benih bunga Matahari bisanya besar dan sangat gampang
dikenali. Karena benih ini sering dikonsumsi sebagai kwaci.
Salahsatu jenis biji bunga matahari yang digunakan adalah jenis Mammoth Grey,
jenis Velvet Queen, Evening Sun.
2). Penyiapan
lahan
Pada umumnya bunga Matahari bisa tumbuh di
kondisi tanah yang bagaimanapun, selama ada sinar matahari penuh dan air. Tapi
untuk penyemaian, dapat dipilih tanah yang gembur dan subur yang sanggup
mengikat air dengan baik. Bisa juga langsung ditanam di media permanennya,
seperti di taman,dikebun atau di mana saja anda suka.
3). Penyiapan
bibit
Bunga matahari ini diperbanyak dengan biji.
Biji benih berasal dari bunga pertama induknya yang sudah tua. Caranya dengan
penyemaian. Biji benih yang akan dibuat bibit haruslah biji terbaik dan bermutu
tinggi. sehingga hasil yang didapat akan memuaskan.
4). Penanaman
Budidaya bunga matahari dengan biji dengan
cara diterbarkan langsung di lapangan dengan kedalaman 3 – 8 cm. Jenis ini
memerlukan tempat pembibitan medium yang bebas gulma. Penanaman dengan cara
mekanik, biji rata-rata 3 – 8 kg/ha tergantung pada ukuran biji dan jaraknya.
Jarak yang umum digunakan adalah 60—75 cm antar baris dan 20—30 cm dalam baris.
Kerapatan tanaman bervariasi tergantung dari pada lingkungan dan kultivarnya 15
000—30 000 tanaman/ha dibawah hujan dan 40 000—60 000 untuk bunga matahari yang
diirigasakan mengecil, bahkan kerdil.
Biji benih diambil dan ditabur dalam bekas
yang mengandung tanah basah, ia mudah berkecambah dan cepat membesar. Jika
hanya butuh sedikit, cukup menggunakan pot sebagai wahana persemaian. Untuk
skala besar, semaikan di bedengan. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau bila
tinggi bibit sekitar 15 – 20 cm, baru boleh dipindahkan ke lokasi tanam. Satu
lubang, cukup satu bibit. Jarak tanam sekurang – kurangnya 1 meter persegi.
Jika terlalu rapat, batang tak akan berkembang dan bercabang. Besaran bunga pun
Tanaman bunga matahari sebaiknya ditanam pada
tanah gembur. Di awal penanaman, taburkan 3 kg pupuk kandang (kotoran ayam,
kotoran kambing, kotoran lembu) per bibit. Ulangi saat tanaman berumur sebulan.
Berikan 25 gram ZA per batang. Di usia 1,5 bulan, tambahkan 15 gram TSP per
batang. Jangan lupa, perhatikan saluran pembuangan air, hama dan penyakit yang
bisa mendera. Umur 2 bulan, bunga dari batang utama mulai kuncup, diikuti
cabang – cabang di ruas – ruas daun di bawahnya. Satu batang tanaman bisa
menghasilkan 10 – 12 tangkai bunga.
5). Perawatan
Perawatan tanaman ini cukup mudah bila
dibandingkan dengan tanaman lain, penanganan yang mutlak diperlukan hanya
pemupukan, pengairan dan pembasmian gulma. Penyiraman tanaman cukup dilakukan
satu hari sekali. Jumlah pemupukan dan pengairan yang diperlukan juga lebih
kecil dari jagung. Sampai saat ini, dalam praktek di lapangan belum ditemukan
adanya hama yang mengganggu pertanian bunga matahari sehingga tidak diperlukan
adanya pembasmian hama dengan pestisida.
Untuk memanen biji bunga matahari, terlebih
dahulu harus diperhatikan bahwa bunga yang akan dipanen harus sudah tua yang
ditandai bunga mengalami pengeringan kelopak bunganya. Kemudian
perhatikan tangkai dan bagian belakang bunga. Bunga yang muda terlihat
berwarna hijau cerah, sementara bunga yang sudah tua akan berwarna kuning
kecoklatan. Tunggu sampai tangkai bunga kering dan berwarna coklat.
Biasanya hal ini akan diikuti dengan keadaan pohon yang seperti meranggas dan
kelihatan hampir kering.Lihat bagian tengah bunga yang berupa biji. Biji
akan kelihatan berwarna hitam dengan garis garis putih atau sebaliknya.
Trik untuk memastikan biji bunga mataharinya sudah
cukup tua adalah, anda bisa melakukan gerakan menyentuh (mencongkel dengan
lembut) bagian biji bunga. Bila terasa ada biji bunga yang lepas dari
tempatnya, itu tandanya biji bunga sudah cukup tua untuk dipanen. Biasanya
pemanenan ini dilakukan setelah tanaman bunga matahari berumur 100 hari.
7). Pengolahan
dan Pemanfaatan pasca panen
Bunga matahari bisa diolah menjadi berbagai
produk, sebagai contoh diolah menjadi minyak, tepung dan kapsul. Pengolahan
biji bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati
proses-proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran, penghalusan
dan pengempaan biji dengan screw press (cold pressing). Proses pengeringan dan
penyortiran dilakukan tanpa menggunakan mesin sedangkan proses lainnya
menggunakan mesin.
Untuk minyak, setelah dihasilkan dari mesin
screw press, minyak tersebut harus dimurnikan terlebih dahulu. Proses
pemurniannya meliputi degumming (penghilangan getah), Neutralization
(penghilangan asam lemak bebas), dan Bleaching (penghilangan zat warna).
Minyak, tepung dan produk lainnya selanjutnya dikonsumsi untuk peningkatan
kesehatan.
Pada proses pengolahan dihasilkan hasil
samping berupa kulit biji dan bungkil. Kulit biji dapat digunakan sebagai bahan
bakar alternatif yang hemat. Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein
yang tinggi (31 – 37%) karena itu sangat cocok bila digunakan sebagai tambahan
pakan ternak terutama untuk usaha penggemukan.
5. Kandungan yang Terdapat pada Bunga Matahari
a) Kandungan biji bunga matahari
Biji bunga matahari terdiri dari kulit
(hull) dan inti biji (kernel). Secara umum komposisi kulit bunga matahari
mempunyai komposisi sebagai berikut:
Kandungan utama kulit biji bunga matahari adalah serat, karena itu bagian
ini kurang memiliki nilai ekonomi. Pemanfaatan yang mungkin dilakukan adalah
dengan menggunakannya sebagai bahan bakar.
Komposisi inti biji/kernel bunga matahari
bisa dilihat dalam tabel berikut :
Protein
|
Lemak
|
NFE
|
Pentosan
|
Serat
|
Abu
|
|
Minimal
|
23
|
28
|
35
|
12
|
7,43
|
3,66
|
Maksimal
|
26
|
71
|
55
|
55
|
27,02
|
4,3
|
NFE : Nitrogen Free Extract (Ekstrak bebas nitrogen)
Sedangkan berdasarkan
analisa terhadap sampel milik CV. Bunga Matahari yang dilakukan di Laboratorium
Kimia Bahan Alam dan Lingkungan Universitas Padjadjaran didapatkan kadar
protein 30.32% dan kadar lemak 48.28%.
Bila diolah menjadi minyak,
maka akan dihasilkan produk samping berupa bungkil, bungkil ini mempunyai
kandungan protein yang tinggi sehingga cocok untuk dijadikan bahan pakan
ternak. Minyak yang terkandung dalam biji bunga matahari tersebut mempunyai
komposisi sebagai berikut :
Komposisi minyak bunga matahari menurut Maiti (1988)
·
Asam Lemak Kadar (%)
·
Asam Palmitat (as. Lemak
jenuh) 7,2
·
Asam Stearat (as. Lemak
jenuh) 4,1
·
Asam Oleat (as. Lemak tak
jenuh, omega 9) 16,2
·
Asam Linoleat (as. Lemak
tak jenuh, omega 6) 72,5
KESIMPULAN
Bunga Matahari (Helianthus
annuus L.) merupakan tumbuhan semusim dari suku Asteraceae yang
popular baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunganya
selalu menghadap ke arah matahari sehingga disebut tanaman heliotropisme.
Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) dapat tumbuh dengan baik di
daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan
sinar matahari langsung. Proses pembudidayaan Bunga Matahari (Helianthus
annuus L.) dimulai dari pengenalan benih, penyiapan lahan, penyiapan
bibit, penanaman, perawatan, panen hingga pengolahan dan pemanfaatan pasca
panen.
Bunga matahari bisa
diolah menjadi berbagai produk, sebagai contoh diolah menjadi minyak, tepung
dan kapsul. Pengolahan biji bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan
tepung melewati proses-proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan
penyortiran, penghalusan dan pengempaan biji dengan screw press (cold
pressing). Proses pengeringan dan penyortiran dilakukan tanpa menggunakan mesin
sedangkan proses lainnya menggunakan mesin.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Dasuki, Undang. 1992. Penuntun praktikum sistematik tumbuhan
tinggi. Bandung: Pusat antar universitas ilmu hayati ITB.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta:
gajah mada university press.
http://www.proseanet.org/florakita Diakses
pada tanggal 15 April 2013
Himatin. 2011. http://himatin08.blogspot.com Minyak
biji bunga matahari. diakses
pada tanggal
15 April 2013.
https://endahnur11.wordpress.com/2013/10/29/bunga-matahari-helianthus-annuus/
Comments
Post a Comment