TUGAS 2 PSIKOLOGI & TEKNOLOGI INTERNET



Contoh Kasus Mengenai Etika Menggunakan Internet



KASUS
Insiden bermula pada tanggal 19 September 2010, Tyler bilang kepada kedua teman sekamarnya kalau malam itu ia butuh waktu sendiri yang diartikan sebagai waktu kencan bersama dengan pasangan. Kedua temannya mengerti apa yang diinginkan Tyler dan keluar dari ruang kamar tersebut. Tetapi, Dharun Ravi, teman sekamar Tyler, merasa penasaran siapa sih yang akan berkecan dengan Tyler pada malam itu, tanpa berpikir panjang ia login skype di komputer yang ada di ruangan itu dan menyalakannya di ruangan sebelah sehingga ia bisa melihat apa yang terjadi di kamar Tyler. Temannya terkejut setelah mengetahui yang datang bukan seorang perempuan, melainkan laki-laki. Ketika itu memang belum ada yang tahu kalau Tyler seorang “Gay”. Temannya itu langsung melakukan live streaming yang memperlihatkan video kencan Tyler dan kekasihnya di media sosial. Ia pun memposting hal tersebut di akun Twitter-nya yang berbunyi, "Teman sekamarku ternyata seorang gay. Aku mengetahuinya dengan menyalakan webcam di kamarku. Yay."
Pada tanggal 21 September, Dharun yang dengan sengaja memasang webcam menuliskan tweet di Twitter  yang berisi “ Anyone with iChat, i dare you to video chat me between the hours of 9:30 and 12. Yes it’s happening again.” 
Berita tersebut sudah menyebar ke satu kampus dan menonton juga banyak. Itu semua membuat Tyler jadi merasa takut untuk keluar ruangan maupun pergi ke kampus. Tidak tahan dengan ejekan yang diterima di Twitter, Tyler memutuskan lompat dari jembatan George Washington pada keesokan harinya. Pesan terakhir yang ditinggalkannya adalah status Facebook yang berbunyi "Jumping off the gw bridge sorry."


TEORI TENTANG CYBERBULLYING          
1.     Willard (2005), menjelaskan bahwa cyberbullying merupakan perlakuan kejam yang dilakukan dengan sengaja kepada orang lain dengan mengirimkan atau mengedarkan bahan yang berbahya atau terlibat dalam bentuk-bentuk agresi sosial menggunakan internet atau teknologi digital lainya.
Menurut Willard,(2005) menyebutkan aspek-aspek dari cyberbullying ada delapan, yaitu:
a.      Flaming (terbakar)
Flaming merupakan perilaku yang berupa mengirimkan pesan teks yang isinya merupakan kata-kata yang penuh amarah dan frontal. Istilah “flame” ini pun merujuk pada kata-kata di pesan yang berapi-api.
b.     Harassment (gangguan)
Harassment merupakan perilaku mengirim pesan-pesan dengan katakata tidak sopan, yang ditujukan kepada seseorang yang berupa gangguan yang dikirimkan melalui email,sms, maupun pesan teks, dijejaring sosial secara terus menerus. Harassment merupakan hasil dari tindakan flaming dalam jangka panjang. Harassment dilakukan dengan saling berbalas pesan atau bisa disebut perang teks.
c.     Denigration (pencemaran nama baik)
Denigeration merupakan perilaku mengumbar keburukan seseorang di internet dengan maksud merusak reputasi dan nama baik orang yang dituju. Seperti seseorang yang mengirimkan gambar-gambar seseorang yang sudang diubah sebelumnya menjadi lebih sensual agar korban diolok-olok dan mendapat penilaian buruk dari orang lain.
d.     Impersonation (peniruan)
Impersonation merupakan perilaku berpura-pura menjadi orang lain dan mengirimkan pesan-pesan atau status yang tidak baik
e.     Outing
Outing merupakan perilaku menyebarkan rahasia orang lain, atau foto-foto pribadi orang lain.
f.      Trickery (tipu daya)
Trickery merupakan perilaku membujuk seseorang dengan tipu daya agar mendapatkan rahasia atau foto pribadi orang tersebut.
g.     Exclusion (pengeluaran)
Exclusion merupakan perilaku dengansecara sengaja dan kejam mengeluarkan seseorang dari grup online.
h.     Cyberstalking
Cyberstalking merupakan perilaku mengganggu dan mencemarkan nama baik seseorang secara intens sehingga membuat ketakutan besar pada orang tersebut.


KAITAN DENGAN TEORI
Jika dikaitkan dengan teori, kasus Tyler Clementi masuk kedalam 3 aspek cyberbullying yaitu, Denigration, Outing dan Cyberstalking. Karena, teman Tyler/pelaku utama telah mencemarkan nama baik Tyler dengan menyebarkan video privasi korban melalui live streaming dan ditonton banyak orang. Dan pelaku mencemarkan nama baik korban tidak hanya sekali. Itu semua membuat korban merasa sangat takut untuk kembali ke kampus dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.






DAFTAR PUSTAKA
Willard, N. (2005). Cyberbullying and cyberthreats. Washington: U.S. Department of Education.


Comments